PEMODELAN SPASIAL PENGARUH INFRASTRUKTUR DAN JARINGAN SOSIAL TERHADAP KETIDAKSETARAAN GENDER DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG

Kartini Octaviana, Ismu Rini Dwi Ari, Septiana Hariyani

Abstract


Kecamatan Kedungkandang merupakan salah satu kecamatan di Kota Malang dengan jumlah kematian ibu sebesar 3 kasus dan kasus tertinggi di Kota Malang, dan masyarakat mengikuti 5-7 kelembagaan aktif. Penelitian ini memiliki 3 tujuan yaitu mengukur tingkat ketidaksetaraan gender berdasarkan indikator Gender Inequality Index (GII), mengukur tingkat partisipasi (ROP) dan densitas dalam kelembagaan dengan Social Network Analysis (SNA), dan memodelkan secara spasial pengaruh jaringan sosial dan infrastruktur terhadap ketidaksetaraan gender pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Kedungkandang dengan analisis regresi spasial. Teknik penentuan sampel menggunakan proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel Kepala Keluarga (KK) sebesar 397 KK. Hasil GII menunjukan bahwa Kecamatan Kedungkandang tergolong low human development. Nilai ROP tertinggi berada di Kelurahan Lesanpuro, Sawojajar, dan Cemorokandang. Sedangkan nilai densitas tertinggi berada di Kelurahan Kedungkandang, Buring, Cemorokandang, Sawojajar, dan Tlogowaru. Hasil LISA menunjukan bahwa kelurahan di Kecamatan Kedungkandag dengan nilai GII tinggi dikelilingi oleh kelurahan dengan nilai GII tinggi (High-high) dan sebaliknya (Low-low). Kelurahan dengan kelompok High-high terdiri dari 2 kelurahan dan low-low terdiri dari 3 kelurahan. Berdasarkan hasil regresi spasial diketahui bahwa terdapat 2 variabel bebas yang mempengaruhi ketidaksetaraan gender di Kecamatan Kedungkandang, yaitu densitas sebesar -0,0998882 dan waktu tempuh SMA sebesar 0,0120586. Rekomendasi untuk kelurahan yang tergolong High-High adalah mengurangi angka kematian ibu dengan mengurangi waktu tempuh menuju sarana kesehatan, mengurangi angka kelahiran pada remaja dengan meningkatkan hubungan dalam kelembagaan dan mempertahankan kebijakan yang telah diterapkan pada kelurahan yang tergolong Low-Low

Keywords


Indeks-Ketidaksetaraan-Gender; Jaringan-Sosial; Infrastruktur; Regresi-Spasial.

Full Text:

PDF

References


Amen, Elham & Sabermahani, Asma. 2017. Gender Inequality Index Appropriateness for Measuring Inequality. Journal of Evidence-Informed Social Work, XIV (1):8-18).

Ari, et al. 2017. Infrastructure and Social Tie: Spatial Model Approach on Understanding Poverty in Malang Regency, Indonesia. Paper Open Access at IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.

Badan Pusat Statistik. 2017. Kajian Awal Indeks Ketimpangan Gender Tahun 2016.

Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Kedungkandang dalam Angka Tahun 2017. Malang, Badan Pusat Statistik.

Cameron et al. 2015. Gender Inequality in Indonesia. The Global Gender Gap Report. 1-71.

Hastuti. 2014. Peran Perempuan dalam Pengentasan Kemiskinan di Desa Jabugan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, XI (2): 151-162.

Mahadevia, D & Advani, D. 2016. Gender differentials in travel pattern – The case of a mid-sizedcity, Rajkot, India. Transportation Research Part D. 44:292-302.

Ng & Acker. 2018. Understanding Urban Travel Behaviour by Gender for Efficient and Equitable Transport Policies. International Transport Forum Discussion Paper. 1: 1-19.

Septiadi, M. & Wigna, W. 2013. Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Buruh Tani Msikin di Desa Cikarawang. Jurnal Sosiologi Pedesaan, I (2): 100-111.

Pemerintah Indonesia. Rencana Panjang Menengah Nasional 2020-2024.

UNDP. 2019. Goal No.5 : Gender Equality. United Nation Development Programme. https://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-goals/goal-5-gender-equality.html (diakses pada 5 Mei 2019)

Wasserman, S. and Faust, K. 1994. Social Network Analysis Methods and Application. United States of America: Cambridge University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.