PEMILIHAN OBJEK UTAMA CITRA KAWASAN CAGAR BUDAYA JALAN RAJAWALI KOTA SURABAYA

Adelita Virenza Nurubiatmoko, Wara Indira Rukmi, Kartika Eka Sari

Abstract


Kawasan Jalan Rajawali merupakan salah satu kawasan cagar budaya yang berkembang menjadi pusat kegiatan komersial. Karakterisitik Jalan Rajawali sebagai pusat kegiatan komersial terlihat dari adanya 27 bangunan cagar budaya yang dimanfaatkan sebagai perkantoran dan perdagangan. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi fisik bangunan tersebut yang mengalami kerusakan bahkan hilang dan diganti dengan bangunan baru. Hal tersebut merupakan dampak dari perkembangan kegiatan komersial, yang menyebabkan penurunan nilai budaya dan identitas yang membentuk citra kawasan Jalan Rajawali sebagai kawasan bersejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui objek utama dari masing-masing elemen citra kawasan Jalan Rajawali, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan yang memperkuat karakter kawasan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi criteria analysis (MCA) dengan menggunakan kriteria organisasi visual pembentuk citra kawasan berdasarkan Teori Gestalt. Hasil mental map menunjukkan bahwa terdapat 5 path, 2 edge, 3 district, 3 node, dan 8 landmark di Kawasan Jalan Rajawali. Hasil MCA menunjukkan bahwa Jalan Rajawali objek utama path, Sungai Kalimas objek utama edge, kawasan cagar budaya objek utama district, Taman Sejarah Jayengrono objek utama node, dan Jembatan Merah objek utama landmark

Keywords


Citra-Kawasan; Teori-Gestalt; Mental-Map; Multi-Criteria-Analysis (MCA)

Full Text:

PDF

References


Adiwena, D. P. 2015. Revitalisasi Kawasan Rajawali Kota Surabaya. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Eraydin, Z. 2007. Building A Legible City: How Far Planning is Successful in Ankara. Theses. Turkey: Middle East Technical University

Eren, E. 2013. Inconsistencies (Problem of) Between Two Dimensional Graphic (Urban) Design and It’s Three Dimensional (Urban) Forms. Theses. Turkey: Middle East Technical University

Essup, H. J. 1985. Dutch Architectural Visions of the Indonesian Tradition. Muqarnas, Vol. 3: 138-161.

Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya, 1870-1940. Universitas Kristen PETRA

Sur Konidari, M. 2007. Multicriteria Analysis - A Manual. London: Department for Communities and Local Government

Kwanda, T. 2004. Desain Bangunan Baru Pada Kawasan Pelestarian di Surabaya. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur). 32(2):102–9.

Lynch, K. 1960. The Image of the City. Cambridge: Massachusetts Institute of Technology and the President and Fellows of Harvard College.

Pettricia, H. A., Wardhani, D. K., & Antariksa. 2014. Elemen Pembentuk Citra Kawasan Bersejarah Di Pusat Kota Malang. Review of Urbanism and Architectural Studies. 12(1):10–23.

Purwanto, Edi. 2001. Pendekatan Pemahaman Citra Lingkungan Perkotaan (Melalui Kemampuan Peta Mental Pengamat). DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur). 29(1):85–92.

Subana, Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Wati, T. W. I. K. M., & Sukmajati, D. 2017. Pengaruh Keberadaan PKL Terhadap Kualitas Visual Jakarta Universitas Mercu Buana. Jurnal Arsitektur, Bangunan & Lingkungan. 6(3):125–32.abaya: ANDI Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.