FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PELAYANAN JALUR PEDESTRIAN STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA KOTA MOJOKERTO

Jodhi Mahendra, Wisnu Sasongko, Johannes Parlindungan

Abstract


Perkembangan suatu perkotaan membuat pergerakan masyarakat semakin tinggi. Semakin tingginya pergerakan membutuhkan sarana prasarana yang sesuai untuk menunjang aktivitas masyarakat yang menimbulkan bangkitan dan tarikan. Dampak dari bangkitan dan tarikan pergerakan pengunjung membuat arus transportasi semakin padat karena banyaknya kendaraan yang parkir dan melintas. Untuk menanggulangi permasalahan ini diperlukan suatu jalur yang aman dan nyaman untuk kegiatan berjalan kaki dimana pada jalur tersebut juga terjadi interaksi sosial antar masyarakat di kawasan sekitar yang dapat meningkatkan kelancaran arus transportasi. Pada jalur pedestrian Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto terbagi menjadi 6 segmen dan diteliti menggunakan CFA, analisis tingkat pelayanan jalur pedestrian, dan IPA untuk ruang publik. Hasilnya dari 33 kontruk yang berasal dari PPS tereduksi menjadi 10 konstruk dengan menggunakan CFA yaitu walkable, convenient, real, useful, neighborly, interactive, welcoming, walkable, charming, dan attractive. Hasil analisis tingkat pelayanan jalur pedestrian diketahui bahwa seluruh segmen pada saat weekend dan weekday LOS A dengan memiliki kapasitas rasio ≤0,08 yang artinya orang dapat berjalan dengan bebas, para pejalan kaki dapat menentukan arah berjalan dengan bebas, dengan kecepatan yang relatif cepat dan tidak menimbulkan gangguan antar sesama pejalan kaki. Hasil dari IPA menunjukkan bahwa konstruk yang ditingkatkan adalah useful, convenient, welcoming, neighborly, dan interactive

Keywords


Jalur-pedestrian; ruang-publik; interaksi-sosial

Full Text:

PDF

References


BAPPEDA Kota Mojokerto. 2015. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Gajah Mada-Jalan Pahlawan tahun 2015-2035. Kota Mojokerto. BAPPEDA Kota Mojokerto

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto. 2012. Profil Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto. Kota Mojokerto. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto

Iswanto, D. 2006. Pengaruh Elemen-Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki ( Studi Kasus : Penggal Jalan Pandanaran , Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda ). Jurnal Ilmiah Perancangan Kota Dan Permukiman, 5(1): 21-29.

Kementerian Pekerjaan Umum. 2014. Peraturan Menteri Perkerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum

Koran Sindo. 2018. Menyesatkan Disabilitas, Trotoar di Mojokerto Jadi Viral. Kota Mojokerto. Koran Sindo

Mahmudah, N. 2016. Pemodelan Bangkitan Perjalanan Pelajar. Jurnal Teknik Sipil 13(4): 301-307

Nurgianto. 2013. Konsep Perancangan Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Fisik Kawasan Perdagangan dan Jasa Jalan Jenderal Sudirman Kota Salatiga. Semarang. Universitas Diponegoro

Raymond, C. M. Brown, G., & Weber, D. 2010. The measurement of place attachment: Personal, community, and environmental connections. Journal of Environmental Psychology, 30(4), 422-434

Wong, M. S., Hideki, N., & George, P. 2011. The Use of Importance-Performance Analysis ( IPA ) in Evaluating Japan ’ s E-government Services. Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research. 6(2): 17-30


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.