AKSESIBILITAS DAN SKALA PELAYANAN ANGKUTAN MASSAL DEMI TERWUJUDNYA INTEGRASI DENGAN GUNA LAHAN DKI JAKARTA

Lazma Kezia, Septiana Hariyani, Adipandang Yudono

Abstract


Aksesibilitas adalah suatu ukuran melihat interaksi guna lahan dan kinerja jaringan angkutan massal dengan parameter yang ada. Jumlah pergerakan orang dengan angkutan massal per tahun 2018 sebesar 29,9% dan belum sesuai target dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang tertuang dalam Perpres No.55/2018 dengan persentase 60%. Rendahnya pengguna angkutan massal disebabkan oleh jaringan angkutan massal masih belum efisien, cakupan area layanan yang tidak merata, perjalanan yang memerlukan banyak transfer, frekuensi layanan yang tidak tentu, serta rute angkutan yang tidak terkoneksi satu sama lain. Hal tersebut diukur sebagai tingkat aksesibilitas dan skala pelayanan. Menurut hasil dari teknik analisis Spatial Network Analysis for Multimodal Urban Transport Systems (SNAMUTS) sebagai alat untuk mengukur tingkat aksesibilitas dan skala pelayanan, masih 47,2% dari luas wilayah DKI Jakarta yang terlayani angkutan massal dengan persentase tingkat aksesibilitas terbesar yaitu 11% luas dengan kategori minimal, dan 18,4% luas dengan kategori without minimum service atau headway lebih dari 30 menit. Perlu adanya peningkatan peningkatan headway pada setiap rute angkutan massal selama 7 hingga 15 menit sesuai standar, penambahan rute dan titik transit angkutan massal yang saling terintegrasi secara fisik satu sama lain dan sesuai standar, dan pemisahan jalur BRT Transjakarta dengan sistem jalur tertutup untuk peningkatan aksesibilitas dan skala pelayanan yang memperhatikan integrasi dengan guna lahan. 


Keywords


Aksesibilitas; Skala-Pelayanan; Angkutan-Massal; Integrasi; Guna-Lahan

Full Text:

PDF

References


Bertolini, L. 2014. Transport Models in Urban Planning Practices Tensions and Opportunities in a Changing Planning Context. Amsterdam.

BPS Transportasi DKI Jakarta, P. 2016. Statistik Transportasi DKI Jakarta 2016.

BURKE, M. 2013. Using New Accessibility Tools to Guide Policy Innovation. JSTOR.

Curtis, C. 2010. Spatial Network Analysis for Multimodal Urban Transport Systems (SNAMUTS). Sydney.

Curtis, C. 2011. Integrating Land Use with Public Transport: The Use of a Discursive Accessibility Tool to Inform Metropolitan Spatial Planning in Perth. Transport Reviews.

Curtis,

C. 2011. Transport Reviews: A Transnational Transdisciplinary Journal. Transport Reviews.

Curtis, C. 2017. Performance measures for public transport accessibility: Learning from international practice. The Journal of Transport and Land Use.

Curtis, C. 2020. Network city activity centres: developing an analysis, conception and communication tool for integrated land use and transport planning in the Perth metropolitan area. Curtin University of Technology.

ITDP, I. 2019. Panduan Reformasi Angkutan Umum di Indonesia. Jakarta.

Scheurer, J. 2009. Benchmarking Public Transport and Land Use Integration in Melbourne and Hamburg: Hints for Policy Makers. School of Civil, Environmental and Chemical Engineering (SCECE).

Scheurer, J. 2010. Spatial Network Analysis of Public Transport Systems: Developing a Strategic Planning Tool to Assess the Congruence of Movement and Urban Structure in Australian Cities.

Stone, J. 2018. Transport Strategy refresh, Background paper, Public Transport Network. Melbourne.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Vuchic, V. 2011. Urban Public Transportation Systems. Transportation Engineering and

Planning.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.