PENILAIAN KUALITAS KAWASAN WISATA ALAM DAN BUDAYA PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, DKI JAKARTA

Abstract

Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan merupakan salah satu kawasan wisata di DKI Jakarta. Jumlah pengunjung PBB Setu Babakan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Namun, apabila jumlah kunjungan dibandingkan dengan total jumlah kunjungan wisatawan nusantara di objek serupa di DKI Jakarta jumlah kunjungan tersebut hanya menyumbang persentase sebesar 1,3% (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2020). Peningkatan jumlah kunjungan juga belum diiringi dengan pengembangan yang optimal. Pengunjung memiliki penilaian negatif yang relatif tinggi terhadap kunjungannya (Mulyadi dan Alkaf (2020); Paludi, 2016). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas PBB Setu Babakan serta rekomendasi perbaikan kualitas. Penilaian kualitas dilakukan pada lima dimensi kualitas pelayanan (reliability, responsiveness, tangible, empathy, dan assurance) dengan total atribut 70. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga: (1) Survei primer untuk memberikan gambaran umum kawasan; (2) Survei primer daring berupa kuesioner penilaian kualitas; dan (3) Survei sekunder daring berupa studi kepustakaan dan pengambilan data dari dokumen daring. Penentuan responden dilakukan secara accidental sampling dengan sampel sejumlah 400 responden. Data dianalisis menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Deployment (QFD). Hasil analisis IPA menunjukkan terdapat 24 atribut termasuk pada Kuadran I (concentrate here), 20 atribut pada Kuadran II (keep up the good work), 12 atribut pada Kuadran III (low priority), dan 14 atribut pada kuadran IV (possible kill). Hasil analisis QFD menghasilkan 14 rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan.