PENENTUAN LOKASI EMBUNG DI KOTA MOJOKERTO BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Istiqomah 'Aini, Abdul Wahid Hasyim, Donny Harisuseno

Abstract


Perubahan tutupan lahan dan adanya penyempitan badan sungai, dapat menyebabkan sungai meluap dan banjir jika terjadi hujan deras. Berdasarkan siklus hidrologi banjir akan selalu terjadi, sehingga diperlukan solusi yang inovatif untuk mengatasi banjir di Kota Mojokerto. Embung merupakan konservasi air daerah cekungan disungai atau alran air dan merupakan salah satu inovasi manahan juga tampungan air yang mempunyai banyak manfaat, (Direktorat Pengelolaan Air Irigasi, Kementerian Pertanian, 2011). Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan lokasi yang sesuai untuk embung dengan menggunakan hasil skoring dari analisis AHP. Bobot dari AHP akan digunakan sebagai penentu kelas klasifikasi kesesuaian lahan lokasi embung setelah overlay peta dilakukan. Kelas klasifikasi keseusian lokasi embung ada empat yaitu sesuai, cukup sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai. Lokasi yang sesuai memiliki total luas 4991,20 Ha atau 24,69% dari total luas Kota Mojokerto yang tersebar di 18 kelurahan. Kelurahan dengan luas lokasi sesuai dan sangat sesuai terbesar adalah Kelurahan Kedundung yang berada di sebelah barat Kota Mojokerto.

Keywords


Embung; Sistem-Informasi-Geografis; AHP

Full Text:

PDF

References


Asmaranto, R., Angga Permana, B. dan Dr. Ery Suhartanto. 2010. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Untuk Identifikasi Lahan Kritis dan Arahan Fungsi Lahan Daerah Aliran Sungai Sampean. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan. 1(2).

Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. 2015. Pedoman Teknis Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage. Jakarta. Kementrian pertanian.

Hadmaja, BJT. 2012. Dampak Perkembangan Wilayah Kota Terhadap Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mojokerto. Surabaya. Unesa.

Harisuseno, D. dan Bisri, M. 2017. Limpasan permukaan secara keruangan (Spatial Runoff). Malang. UB Press.

Harisuseno, D., Bisri, M. dan Tunggul, S. 2020. Inundation controlling practice in urban area: Case study in residential area of Malang, Indonesia. Journal of Water and Land Development. 10(2):134-203.

Harisuseno, D., Bisri, M. dan Yudono, A. 2012. Runoff Modelling for Simulating Inundation in Urban Area as a Result of. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences. 2(1):22–27.

Harisuseno, D. dan Cahya, E. N. 2020. Determination of soil infiltration rate equation based on soil properties using multiple linear regression. Journal of Water and Land Development. 47(1):244-503.

Harisuseno, D., Khaeruddin, D. N. dan Haribowo, R. 2019. Time of concentration based infiltration under different soil density, water content, and slope during a steady rainfall. Journal of Water and Land Development. 41(1):61–68.

Irianto, G. 2007. Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung. Jakarta. Badan Litbang Pertanian.

Kusuma Sari, I., Montarcih Limantara, L. dan Priyantoro, D. 2011. Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Sampean. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan. 2(1).

Noorvy Khaerudin, D., Harisuseno, D. dan Sri Krisnayanti, D. 2018. Time of concentration for drainage design characteristics. International Association for Hydro-Environment Engineering and Research (IAHR)-Asia Pacific Division (APD) Congress: Multi-Perspective Water for Sustainable Development.

Nustyani, F., Andawayanti, U. dan Harisuseno, D. 2020. Analisis Erosi Dan Kekritisan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan. 3(2).

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik Analisis Fisik & Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Renhardika, R., Harisuseno, D. dan Primantyo, A. 2014. Analisis Penentuan Laju Infiltrasi Pada Tanah Dengan Variasi Kepadatan. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan. 1(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.