FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Baiq Maulida Riska Farisa, Gunawan Prayitno, Dian Dinanti

Abstract


Provinsi Jawa Timur masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal infrastruktur desa-desanya (Data Sattistik Potensi Desa Indonesia, 2014). Guna mengatasi ketertinggalan tersebut pemerintah menyediakan dana bantuan melalui program ADD (Alokasi Dana Desa).  Salah satu prinsip untuk mengelola ADD ialah partisipasi masyarakat. Desa Pajaran termasuk pada kelompok desa yang menjadi prioritas ADD. RPJM Desa Pajaran Tahun 2014-2019 menyebutkan bahwa program prioritas Desa Pajaran ialah perbaikan dan pembangunan infrastruktur, dan program tersebut didanai oleh ADD. Kesuksesan pembangunan infrastruktur membutuhkan partisipasi serta modal sosial yang baik dari masyarakat (Putnam dalam Hasbullah, 2006). Modal sosial penting diketahui untuk mendukung partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyusun modal sosial di Desa Pajaran. Populasi pada penelitian ini menggunakan seluruh Kepala Keluarga (KK) dengan sampel sebanya 320 KK. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis faktor pembentuk modal sosial dengan teknik analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis). Faktor pembentuk modal sosial di Desa Pajaran terbagi menjadi 3 yaitu kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial. Kepercayaan dibentuk oleh 6 faktor yaitu (1) percaya pada tetangga, (2) percaya pada sesama etnis, (3) percaya pada pemerintah, (4) percaya pada tokoh masyarakat, (5) percaya pada tokoh agama dan (6) komunikasi dan informasi. Jaringan sosial dibentuk oleh 2 faktor yaitu (1) kerjasama dan (2) kehadiran dan keaktifan memberisaran dalam setiap pertemuan. Norma sosial dibentuk oleh 2 faktor yaitu (1) nilai budaya dan (2) kesediaan membantu dalam pembangunan infrastruktur.


Keywords


Modal-Sosial; Faktor-Pembentuk-Modal-Sosial; CFA

Full Text:

PDF

References


Albright, J. J., & Park, H. M. (2009). Confirmatory Factor Analysis using Amos, LISREL, Mplus,. The Trustees of Indiana University, 1-86.

Byrne, B. (2001). Structural Equation Modeling With Amos Basic Concepts, Applications, and Programming. London: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Data Statistik Potensi Desa Indonesia. 2014

Grootaert, C., Narayan, D., Jones, V. N., & Woolcock, M. (2003). Measuring Social Capital : An Integrated Questionnaire. The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank, 61.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Haris, A. (2009). Pengaruh Penataan Tanah Terhadap Keberhasilan Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi. Tata Ruang dan Pertanahan, 1-9.

Hasbullah, J. (2006). Social Capital : Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR. United Press.

Hoyle, R. H. (1995). Structural Equation Modeling, Concepts, Issues, and Applications. America: LLC.

Maulana, F. (2009). Pemanfaatan Modal Sosial Masyarakat Pada Program Pembangunan Gampong (PPG) Kecamatan Baktiya Barat Kabupate Aceh Utara. Sumatera Utara: Universitar Sumatera Utara.

Muthen, L. K., & Muthen, B. O. (2017). Mplus User's Guide Version 7. Los Angeles: Stat Models.

Narayan, D., & Cassidy, M. F. (March 2001). A Dimensional Approach to Measuring Social Capital: Development and Validation of a Social Capital Inventory. Current Sociology, Vol. 49(2): 59–102.

Priyono, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing.

Profil Desa Pajaran. 2017

Putnam, R. (1993). The Prosperous Community: Social Capital and . The American Prospect, 13(Spring 1993): 35-42.

Putnam, R. (1995). Turning In Turning Out: The Strange Disappearance of Social Capital in America. America: Political Science and Politicals 28.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.