ESTIMASI WAKTU TEMPUH PERJALANAN ANTARKOTA (STUDI KASUS: RUAS JALAN WARU – MOJOKERTO)

Ninditarari Salsabila Witjaksono, Budi Sugiarto Waloejo, Dadang Meru Utomo

Abstract


Kemacetan adalah kondisi arus lalu lintas pada ruas jalan yang melebihi kapasitas rencana jalan dan mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau bahkan menjadi 0 km/jam sehingga mengakibatkan terjadinya antrian kendaraan yang berdampak buruk menimbulkan kerugian berupa waktu tempuh yang semakin lama. Untuk mengetahui estimasi waktu tempuh perjalanan antar Jalan Waru-Mojokerto dapat dilakukan dengan membentuk permodelan guna lahan dan menghitung kinerja jaringan jalannya yang akan menghasilkan angka waktu tempuh perjalanannya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif berupa analisis jaringan jalan, karakteristik lalu lintas dan analisis waktu tempuh. Perhitungan waktu tempuh didapatkan dari penjumlahan antara waktu pelayanan dan waktu tundaan dari traffic light. Hasil penelitian ini
didapatkan estimasi waktu tempuh selama 74 menit dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam. Pengendalian pembangunan tidak hanya dilakukan pada guna lahan perdagangan dan jasa, melainkan pada guna lahan industri
yang memiliki luas lahan terbesar. Pengadaan papan informasi berupa teknologi yang menunjukkan angka waktu tempuh yang harus dicapai pengendara yang dihubungkan oleh kamera CCTV yang ada di setiap pembagian segmen jalan. Tujuan diadakannya papan informasi ini adalah agar dapat memberikan perkiraan waktu yang harus di tempuh dengan kecepatan rata-ratanya agar dapat memudahkan pengendara memilih rute perjalanan terbaik yang akan dilaluinya.


Keywords


Waktu-Tempuh; Guna-Lahan; Korelasi

Full Text:

PDF

References


Frazila, R. B. (1997). Penerapan Konsep Interaksi Tata Guna Lahan-Sistem Transportasi Dalam Perencanaan Sistem Jaringan Transportasi. Jurnal PWK-34, 8, 1.

Ishomuddin. (2016, Juli 1). Jalur Mudik Alternatif Mojokerto-Surabaya Melebihi Kapasitas. Retrieved from Tempo.co: https://ramadan.tempo.co

MKJI. (1997). Directorate General of Bina Marga, Departement of Public Works.

Kumalasari, D. (2011). Pengaruh Guna Lahan Terhadap Tarikan Pergerakan, Biaya Kemacetan, dan Biaya Kecelakaan (Di Jalan KH. Abdul Fatah - Jalan Kapten Kasihin Tulungagung). Jurnal Rekayasa

Sipil, 4.

Rahadiansyah, R. (2016, May 30). detikOto. Retrieved from perbandingan Jumlah Mobil dan Penduduk Indonesia, 1 Mobil untuk 70 Orang: https://oto.detik.com/

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB.

Waloejo, B. S. (2013). Model Interaksi Tata Guna Lahan-Jaringan Jalan. Malang: Jurusan Teknik Sipil, Universitas Brawijaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.