PRIORITAS ALTERNATIF PENGEMBANGAN EKOWISATA DESA BENDOSARI, KECAMATAN PUJON, KABUPATEN MALANG

Nurditha Siti Herniansyah, Ismu Rini Dwi Ari, Nindya Sari

Abstract


Desa Bendosari salah satu desa yang ditetapkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Malang. Terdapat beberapa daya tarik wisata diantaranya wisata pertanian, wisata peternakan dan biogas, wisata alam, Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro, wisata Taman Pinus dan kebudayaan. Akan tetapi, banyaknya daya tarik wisata di Desa Bendosari masih kurang berkembang karena belum adanya partisipasi masyarakat dalam pengembangan
ekowisata. Hal ini disebabkan masyarakat belum sadar adanya potensi wisata dan belum memiliki keinginan dalam mengelola ekowisata. Melihat kondisi tersebut, pada penelitian ini menggunakan persepsi para ahli dalam pengembangan ekowisata dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Studi ini bertujuan untuk menentukan mengetahui prioritas kriteria dan sub kriteria sehingga mempengaruhi hasil prioritas alternatif.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai alternatif pengembangan sumber daya manusia sebesar 0,396 merupakan prioritas utama. Prioritas alternatif pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya di bidang pariwisata. Ada empat program yang dapat dilakukan yakni melalui sosialisasi, pendidikan, pemberdayaan masyarakat lokal dan pembentukan pemandu wisata.


Keywords


pengembangan-desa-ekowisata; analytical-hierarchy-process

Full Text:

PDF

References


Ari, I. R., Ogi, K., Matsushima, K., & Kobayashi, K. 2011. Participatory Approach to Community Based Water Supply System case Singosari District, Malang Regency. Kyoto: Kyoto University.

Asmin, F. 2018. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan (Dimulai dari Konsep Sederhana). Padang.

Damayanti, E., Soeaidy, M. S., & Ribawanto, H. 2014. Strategi Capacity Building Pemerintah Desa dalam Pengembangan Potensi Kampoeng

Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Jurnal

Administrasi Publik (JAP), 464-470.

Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. 2009. UNESCO Enviromental Science

Falatehan, A. F. 2016. Analytical Hierarchy Process (AHP) Teknik Pengambilan Keputusan untuk Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWFIndonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria

Ekowisata Berbasis Masyarakat.

Manafe, J. D., Setyorini, T., & Alang, Y. A. 2016. Pemasaran Pariwisata Melalui Startegi Promosi Objek Wisata Alam, Seni dan Budaya (Studi kasus di Pulau Rote, NTT). Jurnal Bisnis dan Manajemen

Islam, 101-123.

Meilani, R., & Muntasib, E. H. 2013. Peran Kementrian Dalam Negeri dalam Pengembangan Ekowisata di Indonesia. Media Konservasi Vol.18, 135-141.

Nafi, M., Supriadi, B., & Roedjinandari, N. 2017. Pengembangan Ekowisata Daerah. Dalam Bunga Rampai (hal. 38-45). Malang: Universitas Merdeka Malang.

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Malang tahun 2015-2030

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Daerah Profil Desa Bendosari tahun 2017

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Bendosari tahun 2014-2019

Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Nomor 556/561/KEP/421.108/2014 tentang Penetapan Desa Wisata Kabupaten Malang tahun 2014

Wijaya, S. A., & Sopingi, Z. 2016. Proses Belajar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dalam Pengembangan Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari. Jurnal Pendidikan Nonformal Volume XI, 88-96.

Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics Vol.3 No.1, 37-47.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.