KONDISI MODAL SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA WADUK RIAM KANAN
Abstract
Waduk Riam Kanan merupakan destinasi wisata nasional yang terletak di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Namun, perkembangan pariwisata di Kabupaten Banjar tergolong lambat dan tidak optimal karena kurangnya partisipasi dari masyarakat dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata sangat penting karena dapat mendorong terjadinya proses penguatan kapasitas masyarakat lokal, dapat berlaku sebagai sebuah mekanisme guna meningkatkan pemberdayaan bagi warga untuk terlibat dalam pembangunan secara bersama. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata dapat terbentuk dari nilai modal sosial yang tertanam pada masyarakat. Modal sosial dapat digambarkan sebagai suatu keadaan masing-masing individu dapat menggunakan keanggotaannya dalam suatu kelompok untuk memperoleh manfaat. Modal sosial dianggap penting karena memungkinkan masyarakat untuk memecahkan permasalahan bersama dengan mudah, memperlancar upaya komunitas untuk dapat maju, dapat menumbuhkan solidaritas, dan memungkinkan tercapainya tujuan. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dengan membentuk kelompok sadar wisata pada tahun 2016. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata menjadi dasar pertimbangan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi modal sosial masyarakat sekitar Waduk Riam Kanan khususnya masyarakat Desa Tiwingan Lama dan Desa Tiwingan Baru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil kuisioner, wawancara, dan observasi, sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumen- dokumen instansi terkait. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat sudah cukup baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Claiborne, Petra. (2010). Community
Participation in Tourism Development and
The Value of Social Capital (The Case of
Bastimentos, Bocas del Toro, Panama).
University of Gothenburg.
Dasmin, Sidu. (2006). Pemberdayaan Masyarakat
Sekitar Kawasan Hutan Lindung Jompi
Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi
Tenggara. Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Lesser, E. (2000). Leveraging social capital in
organizations, in Eric L., editor. Knowledge
and Social Capital: Foundations and
Applications Boston: Buttersworth-
Heinemann.
Putnam, Robert D. (1993). The Prosperous
Community: Social Capital and Public Life.
The American Prospect.
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan. Jakarta: Republik
Indonesia
Raharjana, Destha Titi. (2010) Membangun
Pariwisata Bersama Rakyat: Kajian
Pariwisata Lokal dalam Membangun Desa
Wisata di Dieng Plateau. Jurnal Kawistara.
Republik Indonesia. (2011). Peraturan
Pemerintah Nomor 50. Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Tahun 2010-2025. Jakarta: Republik
Indonesia.
Sawatsky, Tara. (2003). The Influence of Social
Capital on The Development of Nature
Tourism: A Case Study From Bahia
Magdalena, Mexico. University of Toronto.
WTO. (2002). World Ecotourism Summit: Final
Report. Quebec, Canada
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.