KARAKTERISTIK MODAL SOSIAL DAN PARTISIPASI MASYARAKAT BUKAN PELAKU WISATA DESA WISATA PUJON KIDUL

Rahmawati Rahmawati, Gunawan Prayitno, Dian Dinanti

Abstract


Pengembangan pariwisata membutuhkan dukungan dari masyarakat lokal, dimana masyarakat sebagai bukan pelaku wisata dan masyarakat sebagai pelaku wisata. Masyarakat bukan pelaku wisata merupakan masyarakat lokal yang sama sekali tidak terlibat dalam pariwisata dan belum tentu mendapatkan manfaat dari pariwisata. Sedangkan pelaku pariwisata adalah masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam pariwisata dan dipastikan mendapatkan manfaat dari pariwisata. Keberhasilan dari pengembangan desa wisata tergantung pada penerimaan dan dukungan dari masyarakat lokal yang termasuk didalamnya masyarakat bukan pelaku wisata. Desa wisata yang dikembangkan berdasarkan potensi lokal tentu memiliki manfaat yang cukup besar bagi masyarakat sekitarnya. Salah satu desa yang berhasil mengembangkan daya tarik desa menjadi objek desa wisata yaitu Desa Wisata Pujon Kidul. Keberhasilan desa wisata ini mendapatkan prestasi penghargaan dari Kementrian Pariwisata, namun meski demikian kurang dari 10% masyarakat Desa Wisata Pujon Kidul yang terlibat sebagai pelaku wisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik modal sosial dan partisipasi masyarakat bukan pelaku wisata di Desa Wisata Pujon Kidul. Dalam mendiskripsikan gambaran umum desa wisata dan karakteristik responden bukan pelaku wisata dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 96% masyarakat bukan pelaku wisata memiliki usia produktif, sebesar 76% memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sebesar 68% memiliki pekerjaan buruh tani dan petani, dan sebesar 77% memiliki penghasilan dibawah UMK Kabupaten Malang.

Keywords


Karakteristik-Responden; Modal-Sosial; Partisipasi; Bukan-Pelaku-Wisata

Full Text:

PDF

References


Westlake, J. N. 1991. Tourism planning: An integrated and sustainable development approach. Tourism Management.31(4):70-71.

Astuti, P., Asteriani, F., Sofwan, M., & Sardiyanto, E. 2017. Kajian Pengembangan Wisata Budaya Kawasan Istana Gunung Sahilan Berdasarkan Persepsi Masyarakat dan Pelaku Wisata. Seminar Nasional SPACE #3 Membingkai Multikultur Dalam Kearifan Lokal Melalui Perencanaan Wilayah Dan Kota. V(3):409-419.

Wahyuni, D. 2019. Pengembangan Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman dalam Perspektif Partisipasi Masyarakat. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial.10(2):91-106.

Hwang, D., & Stewart, W. P. 2017. Social capital and collective action in rural tourism. Journal of travel research.56(1):81-93.

Vipriyanti, N. U. 2011. Modal Sosial dan Pembangunan Wilayah. Malang. UB Press.

Palimbunga, I. P. 2018. Keterlibatan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Di Desa Wisata Tabalansu, Papua. Jumpa.V(1):193-210.

Hasan, & Iqbal, M. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif). Jakarta. Bumi Aksara.

Hadiwijoyo, S. S. 2012. Perencanaan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta. Graha Ilmu.

Fitari, Y., & Ma’rif, S. 2017. Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah dan Lingkungan.5(1):29-44.

Ruiz-Real, J. L., Uribe-Toril, J., de Pablo Valenciano, J., & Gázquez-Abad, J. C. 2020. Rural tourism and development: Evolution in scientific literature and trends. Journal of Hospitality & Tourism Research.20(10):1-25.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.