PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN DI KAWASAN PERKOTAAN KARAWANG

Abstract

Rencana pola ruang RTRW Kabupaten Karawang tahun 2011-2031 menyatakan bahwa 11% lahan Kabupaten Karawang dialokasikan menjadi kawasan yang bernotabene lahan terbangun. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, dalam kurun waktu 10 tahun suhu udara rata-rata tahunan di Kabupaten Karawang mengalami kenaikan. Pola tutupan lahan di lansekap perkotaan berpotensi mempengaruhi suhu permukaan. Karena tingginya alih fungsi lahan dan meningkatnya suhu di Kabupaten Karawang, maka diperlukan penelitian untuk mengkaji dinamika distribusi tutupan lahan dan suhu permukaan di Kawasan Perkotaan Karawang dan perubahannya. Persebaran tutupan lahan dan suhu permukaan didapat melalui pengolahan data citra satelit Landsat 7 pada tahun 2010 dan Landsat 8 pada tahun 2020. Klasifikasi tutupan lahan dilakukan secara terbimbing dengan algoritma maximum likelihood, dan nilai suhu permukaan diperoleh dari band termal citra Landsat. Selanjutnya dilakukan permodelan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh tutupan lahan terhadap suhu permukaan di Kawasan Perkotaan Karawang. Pada periode antara tahun 2010 dan 2020, perubahan tutupan lahan yang cukup signifikan diantaranya vegetasi 2 menjadi vegetasi 1 serta vegetasi 2 menjadi lahan terbangun. Lahan pada kelompok suhu permukaan 27-28^oC dan 29-30^oC mengalami penurunan luas, kelompok suhu tinggi cenderung mengalami kenaikan. Berdasarkan model regresi yang dihasilkan, suhu permukaan di Kawasan Perkotaan Karawang secara signifikan dipengaruhi oleh empat jenis tutupan lahan. Badan air dan vegetasi 1 berperan dalam menurunkan nilai suhu permukaan. Sebaliknya, lahan terbangun dan lahan terbuka dapat meningkatkan nilai suhu permukaan.