PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP KUALITAS TAMAN KOTA AKTIF HASIL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KOTA MALANG

Revin Afwa Sayudha, Surjono Surjono, Johannes Parlindungan Siregar

Abstract


Kecamatan Klojen memiliki 4 taman kota aktif yang ramai dikunjungi oleh masyarakat yaitu Taman Alun-alun Kota Malang, Taman Trunojoyo, Taman Merbabu, dan Taman Slamet. Taman-taman tersebut dikembangkan dengan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR). Adanya perbedaan kepentingan dalam penyelenggaraan CSR antara pemerintah dan swasta dapat menyebabkan pengembangan taman kota menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna padahal seharusnya taman-taman kota dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pengguna agar dapat disebut berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kualitas taman kota aktif, preferensi pengguna terhadap kualitas taman kota aktif, dan perbandingan antar keduanya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis skoring, Best-Worst Scaling, dan analisis perbandingan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan hanya Taman Alun-alun Kota Malang yang mendapat skor indeks baik. Menurut hasil analisis preferensi, karakteristik Kebersihan dan Perawatan adalah yang paling dipreferensikan pengguna. Menurut analisis perbandingan, terdapat perbedaan antara urutan kualitas dengan urutan preferensi pada beberapa parameter dan terdapat tren yang menunjukkan lebih dipentingkannya kualitas karakteristik fisik dalam pengembangan taman kota aktif melalui program CSR.

Keywords


Preferensi-Masyarakat; Kualitas-Taman-Kota; Best-Worst-Scaling

Full Text:

PDF

References


Asmuliany, A. 2014. Identifikasi Tingkat Penggunaan Ruang Terbuka Publik Di Kota Makassar, Di Lihat Dari Aspek Aktivitas, Fasilitas Dan Kriteria Perancangan. Jurnal Teknosains. 8(1): 1–18.

Diinillah, A. S., & Sulistyarso, H. 2017. Preferensi Pemerintah terhadap Pengembangan Melalui Program Corporate Social

Responsibility (CSR). Jurnal Teknik ITS. 6(2): 571–574.

Ilmiajayanti, F., & Dewi, D. I. K. 2015. Persepsi Pengguna Taman Tematik Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas dan Pemanfaatannya. Ruang. 1(1): 21–30.

International Organization for Standardization. 2010. ISO 26000 and OECD Guidelines. In ISO. www.iso.org/sr

Katja, V. 2017. Standard for green areas. Lahti University of Applied Sciences.

Madureira, H., Nunes, F., Oliveira, J. V., & Madureira, T. 2018. Preferences for urban green space characteristics: A comparative study in three Portuguese cities. Environments – MDPI. 5(2): 1–

Malek, N. A., Mariapan, M., & Shariff, M. K. M. 2012. The Making of a Quality Neighbourhood Park: A Path Model Approach. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 49: 202–214.

NMVR Project Team. 2019. Non-Market Valuation with R. http://lab.agr.hokudai.ac.jp/nmvr/

Satria, B. A., & Navitas, P. 2016. Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat. Jurnal Teknik ITS. 5(1)

Siregar, J. P., Surjono, Rukmi, W. I., & Kurniawan, E. B. 2021. Evaluating accessibility to city parks utilizing a space syntax method. A case study: City parks in Malang city. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 916(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.