TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP KONSEP WALKABLE CULINARY CORRIDOR DI JALAN KEMBANG JEPUN

Reina Rozia, Eddi Basuki Kurniawan, Kartika Eka Sari

Abstract


Jalan Kembang Jepun merupakan salah satu koridor yang terletak di Kelurahan Nyamplungan yang memiliki arahan sebagai kawasan perencanaan cagar budaya pecinan golongan C, dengan wisata sejarah, zona wisata kuliner yang dikembangkan, serta sebagai wisata budaya yang memiliki arsitektural tertentu. Koridor ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai koridor kuliner mengingat secara historis pada tahun 2003-2008 terdapat wisata kuliner malam khas pecinan di koridor ini yang mendapatkan antusias dari masyarakat. Namun, keberadaan kuliner tersebut tidak berlangsung lama karena ketimpangan arah perkembangan kota yang menyebabkan koridor kuliner semakin sepi dan karakteristik pecinan di Jalan kembang Jepun semakin pudar. Dalam upaya menghidupkan kembali koridor kuliner tersebut diperlukan perencanaan dalam aspek fisik maupun non fisik yang dapat mewadahi kepentingan penggunanya terutama pengunjung kuliner dengan mewujudkan koridor kuliner yang berorientasi pada pejalan kaki. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi Konsep Walkable Culinary Corridor berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sintesa dari teori walkable corridor, culinary corridor, placemaking, serta aspek pelayanan tempat kuliner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah improvement GAP analysis yang nantinya menghasilkan rata-rata nilai tingkat kepuasan pengunjung sebesar 3,2 dan teridentifikasi sebanyak 7 variabel dengan tingkat kepuasan pengunjung dibawah rata-rata.


Keywords


Kriteria; Koridor-kuliner; Walkable; Tingkat-kepuasan-pengunjung

Full Text:

PDF

References


Amalia, B. & Purwihartuti, K. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan Industri Kuliner Terhadap Nilai Pelanggan. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, Vol. 5, No. 2.

Hafnizar, Y., Izziah dan Saleh, S.M. 2017. Pengaruh Kenyamanan Terhadap Penerapan Konsep Walkable di Kawasan Pusat Kota Lama. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 1, No. 1, 271-284.

Hakim, M.M.L. (2019). Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Kawasan Wisata Coban Talun. Malang: Universitas Brawijaya.

Jacobs. 1995. Great Streets. Massachusetts: MIT Press.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil.

Novtaviana. 2017. Rencana Strategis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kembang Jepun Surabaya. Surabaya: ITS.

Putra, D.W. 2016. Identifikasi Kelestarian Kawasan Kota Lama Melalui Proteksi Bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Jurnal Pengembangan Kota, Volume 4 No. 2 (139–150).

Sari et al. 2011. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat. Journal of Architecture and Built Environment, 89-100.

Sari et al. 2020. Penerapan Konsep Walkability dalam Mendukung Kota Surabaya Sebagai Kota Metropolitan yang Produktif dan Berkelanjutan. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 2, No. 3.

Sitorus, H.M., dkk. 2013. Improvement Gap Analysis pada Rumah Makan X. Jurnal Teknik Industri.

Subecky. 2015. Kya-Kya Jadi Saksi Ikon Kembang Jepun. Radar Surabaya, Terbit 1 Desember 2015, halaman 23.

Tontini, G. a. (2007). Identification of Satisfaction Attributes Using Competitive Analysis of The Improvement Gap. International Journal of Operations and Production Management, Vol. 27, 482-500.

Wanodya. 2016. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen di Restoran Bukit Darmo Golf Surabaya. Jurnal Teknik Industri.

Wiggers, Riana Rizki. 2015. Penataan Kembali Jalan Pejanggik Sebagai Walkable Culinary Corridor. Skripsi ITS Surabaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.