HUBUNGAN ASPEK SPASIAL TERHADAP KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Heru Mufarid, Deni Agus Setyono, Eddi Basuki Kurniawan

Abstract


Pemanasan global mengakibatkan meningkatnya kosentrasi gas rumah kaca yang akan berdampak pada terjadinya perubahan iklim. Kondisi iklim yang tidak stabil dapat berdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Dampak secara langsung diakibatkan perubahan pola cuaca seperti temperatur, curah hujan dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrim, sedangkan dampak terjadi secara tidak langsung di akibatkan terjadi perubahan lingkungan yang tidak sehat seperti kualitas air dan udara. Perubahan iklim juga mempengaruhi penyakit yang ditularkan oleh serangga dan hewan-hewan pengerat-menular misalnya demam berdarah dengue (DBD). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola hubungan aspek spasial kasus demam berdarah dengue (DBD) yang dilihat berdasarkan faktor penutup lahan, kepadatan penduduk, suhu dan curah hujan dengan menggunakan metode Moran’s I dan Local Indicator of Spatial Association (LISA). Hasil analisis Moran’s I menunjukan bahwa faktor kepadatan penduduk dan curah hujan bernilai negatif atau membentuk pola distribusi kasus demam berdarah dengue (DBD) menyebar, sedangkan faktor lahan terbangun dan suhu bernilai positif atau membentuk pola distribusi kasus demam berdarah dengue (DBD) berkelompok. Pada hasil analisis LISA menunjukan bahwa Kecamatan Sumbergempol dan Ngunut menjadi wilayah yang beresiko kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung. kemudian, hasil multivariat kasus DBD menunjukan Kecamatan Kedungwaru menjadi kecamatan yang paling beresiko kasus DBD.


Keywords


Demam-Berdarah-Dengue-(DBD); Spasial; Moran’s I-Local-Indicator-of-Spatial-Association-(LISA).

Full Text:

PDF

References


Anselin, L. 2005. Exploring Spatial Data with GeoDaTM : A Workbook. Urbana: Center for Spatially Integrated Social Science.

BPS Kabupaten Tulungagung. 2020. Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2020, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung.

Chen. 2009. Spatial Analysis of Dengue Incidence in Taiwan. University of Pittsburgh.

Dinkes Jatim. 2020. Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2019. Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Hernawan, P. 2017. Analisis Spasial Kasus Demam Berdarah Dengue Pada Dataran Tinggi (Studi Kasus: Kecamatan Lowokwaru Dan Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Universitas Brawijaya Malang.

Muliansyah., & Baskoro, T. 2016. Analisis Pola Sebaran Demam Berdarah Dengue Terhadap Penggunaan Lahan Dengan Pendekatan Spasial Di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2013. Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat, 1(1):47-54.

Nisaa, A. 2018. Studi Time Series Dinamika Lingkungan Terhadap Kejadian DBD Berbasis Geographic Information System. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan, 1(1):22-28.

Saputro, D. R., Widyaningsih, P., Kurdi, N. A., & Susanti, A. 2018. Proporsionalitas Autokorelasi Spasial dengan Indeks Global (Indeks Moran) dan Indeks Lokal (Local Indicator of Spatial Association (LISA)). Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018, 701-710.

Setyorini. 2012. Analisis Kepadatan Penduduk Dan Proyeksi Kebutuhan Permukiman Kecamatan Depok Sleman Tahun 2010 – 2015. Universitas Muhammadiyah Surakrta.

WHO. 2011. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. New Delhi: Saero.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.